Tag Archives: Pogba

Paul Pogba dan Bruno Fernandes Sebagai Warna Baru Serangan Manchester United

 

Paul Pogba dan Bruno Fernandes Sebagai Warna Baru Serangan Manchester United – Manchester United sukses mengalahkan Sheffield United tiga gol tanpa balas di Old Trafford pada Rabu (24/6) waktu setempat. Pertandingan tersebut menjadi pertandingan pertama Bruno Fernandes dan Paul Pogba bermain bersama sejak awal pertandingan. Skema yang diterapkan Ole Gunnar Solksjaer serta penampilan apik Bruno dan Pogba terbukti berbuah tiga poin bagi Man United.

Kedatangan Bruno memang membawa perubahan bagi Man United meski Pogba masih cedera pada awal kedatangan Bruno. Pogba kini telah pulih dan kembali bermain bagi Man United. Ole kini memiliki dua pemain dengan kualitas tinggi di lini tengah sehingga serangan Man United lebih berwarna. Tanpa bermaksud untuk mengesampingkan fase bertahan dan transisi, artikel ini berfokus pada fase menyerang Man United yang dibagi menjadi tiga bagian yaitu build-up, middle third, dan final third saksikan di tv online bola.

Build-up
Pada fase build-up, yaitu ketika bola masih berada di area sendiri, Man United membentuk formasi 3-3-1-3. Nemanja Matic akan membantu Victor Lindelof dan Hary Maguire dalam membangun serangan dari bawah. Fungsinya adalah agar Man United unggul jumlah pemain pada fase ini menghadapi dua striker Sheffield, Lys Mousset dan David McGoldrick.

Paul Pogba mendapat penjagaan cukup ketat di sisi tengah sehingga tidak dapat menjadi opsi umpan, tapi hal tersebut tidak menjadi masalah. Jika pemain Sheffield menumpuk di tengah, otomatis ruang akan tersedia di sayap untuk fullback. Selain itu, awareness dan positioning Bruno Fernandes yang baik membuat Man United bisa melakukan progresi langsung ke depan ketika memungkinkan, tanpa melalui Pogba.

Meski Pogba tidak mendapatkan bola secara langsung dari bek tengah atau Matic, ia akan menjadi opsi umpan ketika bola dikuasai oleh fullback. Ketika bola berada di Luke Shaw atau Aaron Wan-Bissaka, Pogba akan memposisikan diri menjadi opsi umpan sembari membentuk diamond bersama Bruno dan penyerang sayap.

Middle Third
Ketika bola berada di antara garis tengah lapangan dan sepertiga akhir lapangan, Man United akan menumpuk pemain di satu sisi lapangan, mencoba menerobos pertahanan lawan melalui sisi tersebut. Man United tidak mengubah arah serangan dengan cepat karena persebaran pemain yang terfokus pada satu sisi. Skema ini ditopang dengan tipikal striker Anthony Martial yang senang turun untuk melakukan kombinasi agar Man United menang atau sama jumlah.

Kerja sama dan kemampuan membaca permainan yang baik dari setiap pemain kerap menyulitkan pertahanan Sheffield. Contohnya pada gambar di bawah ini ketika Mason Greenwood memberikan ruang bagi Martial untuk menerima umpan dari Pogba. Martial kemudian melakukan kombinasi dengan Marcus Rashford sehingga memiliki ruang di sisi kanan. Pola serangan ini menghasilkan lemparan ke dalam yang berakhir dengan gol pertama Martial.

Pada fase ini, trio lini depan Man United sering berada di garis pertahanan Sheffield dan membuat ruang di antara lini pertahanan dan lini tengah. Ruang antar lini itu merupakan makanan empuk bagi Bruno. Hal tersebut merupakan salah satu perubahan yang dibawa Bruno ke Man United. Sebelumnya Man United tidak benar-benar memiliki penyerang lubang yang mampu memanfaatkan ruang ini.

Gol ketiga Martial berawal dari situasi tersebut. Kualitas umpan Pogba dan positioning Bruno membuat lima pemain Sheffield dapat dilewati hanya melalui satu umpan. Bruno kemudian memberi umpan backheel ke Martial. Penyerang Perancis tersebut melakukan kombinasi dengan Rashford sebelum mencetak hattrick lewat penyelesaian akhir yang sangat tenang.

Kombinasi umpan Pogba dan positioning Bruno ini dapat menjadi senjata bagi Man United ketika menghadapi lawan yang menerapkan garis pertahanan rendah. Man United kerap kesulitan membongkar tim dengan pertahanan rapat. Mereka hanya perlu memindahkan bola dengan cepat sehingga sedikit demi sedikit ruang akan terbuka dan umpan penetrasi tersebut dapat dilakukan. Pekerjaan penyerang akan jauh lebih mudah karena setidaknya mereka akan sama jumlah dengan bek lawan.

Final Third
Tiga atau empat pemain akan ada di kotak penalti pada fase ini. Sayap Man United, Rashford dan Greenwood sama-sama mampu bermain sebagai striker sehingga menyerang kotak penalti bukan hal yang asing bagi mereka. Bruno juga kerap membantu memberikan presence di kotak penalti lawan.

Gol kedua Martial menjadi contoh. Ketika Wan-Bissaka memiliki ruang untuk melakukan umpan silang, terdapat empat pemain Man United di kotak penalti Sheffield sehingga menyulitkan bek untuk menjaga mereka. Martial sukses menyambar umpan silang Wan-Bissaka menjadi gol. Hasilnya mungkin akan berbeda jika Martial hanya sendiri atau berdua di kotak penalti.

Hal ini memang membuat Pogba tak dapat terlalu sering menyerang kotak penalti lawan, pasalnya ia dibutuhkan di area luar kotak penalti untuk mengambil bola muntah. Pogba, Matic, dan salah satu dari bek sayap akan berada di luar kotak penalti untuk mengantisipasi serangan balik

Room for Improvement
Trio lini depan plus Pogba dan Bruno membuat serangan Man United berbahaya. Namun masalah yang muncul adalah peran fullback yang tidak bisa terlalu menyerang melihat gelandang Man United yang gemar naik ke pertahanan lawan. Shaw dan Wan-Bissaka harus menahan diri untuk melakukan overlap meskipun hal tersebut merupakan salah satu kelebihan mereka. Shaw merupakan fullback dengan kecepatan tinggi sehingga ia bisa mengacaukan pertahanan lawan dari sisi sayap. Shaw dapat mencapai sepertiga pertahanan lawan dengan cepat. Begitu pula dengan Wan-Bissaka.

Patut disayangkan kekuatan mereka tidak selalu dimaksimalkan. Bruno atau sayap Man United yang kerap melebar membuat Shaw atau Wan-Bissaka harus menyeimbangkan shape dengan mengisi area tengah layaknya seorang gelandang. Peran ini akrab disebut dengan inverted fullback. Shaw dan Wan-Bissaka kerap terlihat bingung jika harus mengisi ruang di area tengah.

Contohnya momen di bawah ini ketika Rashford sedang melebar. Shaw terpaksa mengisi lini tengah dan ia terlihat tidak dapat memposisikan diri dengan baik. Shaw terlalu dekat dengan Maguire dan justru menghalangi Maguire yang akan mengumpan ke Greenwood.

Masalah ini memang tidak berbuah petaka pada laga menghadapi Sheffield. Cerita bisa berbeda ketika Man United menghadapi lawan yang memiliki kualitas di lini tengah. Shaw atau Wan-Bissaka dapat terekspos ketika mereka mengisi lini tengah dan menjadi titik lemah bagi Man United.

Kemenangan melawan Sheffield merupakan awalan yang baik untuk susunan pemain baru Man United meski Sheffield bermain tanpa sejumlah pemain kunci dan performanya yang kurang impresif. Ujian Man United sesungguhnya adalah ketika bertemu tim besar dengan pertahanan yang kuat. Meski begitu, setidaknya Bruno dan Pogba sudah memberikan warna baru bagi serangan Man United.